PANDUAN PENDIDIK SEBAYA
A. Pendahuluan
Bahan pembalajaran panduan kerja
pendidik sebaya kesehatan reproduksi remaja ini di tunjukan bagi para pendidik
sebaya yang akan melaksanakan kegiatan penyebaran informasi atau pengetahuan
mengenai kesehatan reproduksi. Penulis menyadari bahwa setiap orang terutama
remaja dan kaum muda, merasa lebih nyaman untuk bertanya tentang hal-hal
sensitif seperti : Sekssualitas, menstruasi, masturbasi, kehamilan, dan infeksi
alat-alat kelamin pada teman sebaya nya.
Dengan memanfaatkan bahan
pembelajaran ini, diharapkan pendidik sebaya mampu menyebarkan informasi secara
kreatif sehingga dapat menarik perhatian dan minat teman-teman sebaya.
Untuk mengoptimalkan
keterampilannya, pendidik sebaya seyongyangnya mulai melatih diri dengan
menyebarkan informasi kesehatan reproduksi dalam kelompok kecil (tidak lebih
dari 12 orang). Setelah lebih terbiasa dan menguasai materi secara mendalam,
para pendidik sebaya dapat meningkatkan kemampuan nya dalam kelompok besar (+50 orang) untuk kegiatan
ceramah
B. Defenisi pendidik sebaya, persyaratan dan uraian tugas
Pendidik sebaya adalah: Orang
yang menjadi nara sumber bagiu kelompok sebayanya.Mereka adalah orang-orang
yang aktif dalam kegiatan social dilingkungan nya,Misalnya aktif dikarang
taruna, pramuka,Osis, pengajian, PKK dll. Pendidik sebaya berusia 10-24 tahun.
Panduan peleksanaan tugas pendidik sebaya adalah sebagai berikut:
1.
Menggunakan bahasa yang sama sehingga informasi
mudah dipahami oleh sebayanya.
2.
Teman sebaya mudah untuk mengemukakan pikiran
dan perasaannya dihadapan pendidik sebayanya.
3.
Pesan-pesan sensitive dapat disampaikan secara
lebih terbuka dan santai.
4.
Syarat-syarat pendidik sebaya
A.
Aktif dalam kegiatan social dan popular
dilingkungannya:
B.
Berminat pribadi menyebarluaskan informasi KR
C.
Lancar membaca dan menulis
D.
Memiliki cirri-ciri kepribadian, antara lain:
Ramah, lancar dalam mengemukakan pendapat, Luwes dalam pergaulan, berinisiatif
dan kreatif, tidak mudah tersinggung, terbuka untuk hal-hal baru, mau belajar
dan senang menolong:
5.
Uraian tugas
pendidik sebaya
A.
Menyampaikan informasi substansi program KRR
B.
Melaksanakan advokasi dan KIE tentang PIK-KRR
C.
Melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik minat remaja
untuk dating ke PIK-KRR
D.
Melakukan pencatatan dan pelaporan
6.
Pengetahuan yang perlu dimiliki pendidik sebaya
Pengetahuan yang perlu dimiliki:
A.
Pengetahuan kesehatan reproduksi, mencakup:Organ
reproduksi dan fungsinya, proses terjadinya kehamilan, penyakit menular seksual
(PMS) termasuk HIV/AIDS, metode kontrasepsi dll:
B.
Pengetahuan mengenai hokum, agama dan peraturan
perundang-undangan mengenai kesehatan reproduksi.
7.
Keterampilan yang perlu dimiliki pendidik sebaya
Pendidik sebaya harus memiliki keterampilan komunikasi
interpersonal, yaitu hubungan timbal balik yang bercirikan:
A.
Komunikasi 2 arah :
B.
Perhatian pada aspek herbal dan non herbal
C.
Penggunaan pertanyaan untuk menggali informasi,
perasaan dan pikiran:
D.
Sikap yang mendengar yang efektif.
A.)
Komunikasi dua arah
Berbeda dengan satu arah dimana hanya satu pihak yang
berbicara, dalam tempo yang singkat namun hasilnya kurang memuaskan: Komunikasi dua arah memungkin kan kedua belah
pihak sama-sama berkesempatan untuk memajukan pertanyaan, pendapat dan perasaan.
Waktu yang digunakan memang lebih lama, namun hasil uang dicapai memuaskan
kedua belah pihak.
B.)
Komunikasi ferbal dan non ferbal
Komunikasi ferbal adalah bentuk komunikasi dengan
menggunakan kata-kata. Pendidik sebaya hendaknya :
* Menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah
dipahami kelompok
* Menghindari istilah yang sulit dimengerti.
* Menghindari kata-kata yang dapat menyinggung
perasaan orang lain.
Komunikasi Non ferbal adalah:
Komunikasi yang tampil dalam bentuk nada suara,
ekspresi wajah-wajah dan gerakan anggota tubuh yang tertentu. Dalam
menyampaikan informasi, pendidik sebaya pergi mempertahankan kontak mata dengan
lawan bicara, menggunakan nada suara yang ramah dan bersahabat.
Cara bertanya :
Ada2 macam cara bertanya, yaitu : pPertanyaan tertutup
dan pertanyaan terbuka
C.)
Pertanyaan yang tertutup :
·
Adalah pertanyaan yang memerlukan jawaban yang
singkat. Bisa dijawab dengan “YA” dan “TIDAK”.
·
Biasa digunakan diawal pembicaraan untuk
menggali informasi dasar.
·
Tidak memberi kesempatan peserta untuk
menjelaskan pendapatnya
Contoh : 1. “Berapa usiamu?”
2.
Apakah kau pernah mengikuti kegiatan semacam ini?
Pertanyaan
terbuka
·
Mampu mendorong orang untuk mengekspresikan
perasaan dan pikiran.
·
Bisa memancing jawaban yang panjang. Memungkinkan
lawan bicara untuk mengungkapkan diri apa adanya. Contoh :
1.
Apa yang kau ketahui tentang PMS?
2.
Bagaimana rasanya waktu mengalami hait pertama?”
D.)
Mendengar efektif
Dalam melaksanakan pendidikan sebaya, mendengar
efektif dapat dilakukan denga cara :
·
Menunjukan minat pendengar
·
Memandang lawan bicara
·
Tidak memotong pembicaraan
·
Menunjukkan perhatian dengan cara bertanya
·
Mendorong peserta untuk terus bicara baik dengan
komentar kecil (misal: mm.., ya…),atau
ekspresi wajah tertentu (misalnya menganggukan kepala).
C.
PERSIAPAN PENDIDIKAN PENDIDIK
SEBAYA
Persiapan yang harus dilakukan
oleh pendidik sebaya sebelum melakukan pertemuan.
1. Membaca
kembali otpik yang akan disajikan, baik dari buku panduan yang telah dimiliki
maupun bacaan lainnya;
2. Menyiapkan
alat bantu sesuai topic yang akan dibicarakan, misalnya alat
peraga,contoh-contoh kasus, kliping Koran, dll
3. Tempat
pedidikan sebaya dapat dilakukan dimana saja asal nyaman buat pendidik sebaya
dan kelompok nya. Kegiatan tidak harus dilakukan diruangan khusus. Bisa dilakukan diteras mesji, dibawah pohon
rindang, diruangan kelas yang tidak dipakai, di aula dan sebagainya. Tempat
pendidikan sebaya sebaiknya tidak ada orang lalulalang dan jauh dari kebisingan
sehingga diskusi berlangsung nyaman tanpa gangguan.
D.
Penyelenggaraan pendidikan sebaya
1. Jumlah
ideal peserta kegiatan pendidikan sebaya yang ideal diikuti oleh tidak lebih
dari 12 peserta agar setiap peserta mempunyai kesempatan bertanya. Bila peserta
terlalu banyak, Tanya jawab menjadi kurang efektif, dan peserta tidak
mendapatkan pemahaman serta pengetahuan yang cukup memadai
2. Pendidikan
sebaya (PS) mencari teman seusia yang berminat terhadap kesehatan reproduksi.
Hindari cara-cara pemaksaan. Para peserta harus bersedia mengikuti seluruh
pertemuan yang telah disepakati.
3. Untuk
dapat memahami keseluruhan materi kesehatan reproduksi, paket pertemuan
sekurangnya 8 kali. Setiap kali pertemuan berlangsung antara 2-2setengah jam.
4. Tempat
dan waktu pertemuan ditentukan bersama oleh peserta.
5. Pendidik
sebaya memulai acara dengan menyampaikan materi selama tidak lebih dari
setengah jam. Waktu selebihnya digunakan untuk diskusi dan menampung
pertanyaan.
6. Bila
ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab, jawaban bias ditunda atau ditanyakan
kepada mereka yang lebih ahli, bias dokter atau para medis, tokoh masyarakat
atau tokoh agama , dll
7. Topic-topik
yang perlu dibahas
a.
Pengenalan organ reproduksi laki-laki dan
perempuan dan fungsinya masing-masing ;
b.
Proses terjadinya kehamilan, termasuk kehamilan
yang tidak diinginkan dan bahaya aborsi yang tidak aman;
c.
Metode-metode pencegahan kehamilan (metode
kontrosepsi);
d.
Penyakit-penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS;
e.
Seksualitas dan;
f.
Narkoba
E.
PENYAMPAIAN MATERI KRR OLEH PENDIDIK SEBAYA
DALAM KELOMPOK BESAR.
Pendidik sebaya yang telah
berlatih untuk memberikan atau menyampaikan informasi KR dalam kelompok yang
kecil dapat meningkatkan kemampuannya pada kelompok yang lebih besar. Disebut
kelompok besar bila jumlah peserta lebih dari 50 orang. Kegiatan ini sering
disebut dengan penyuluhan. Contoh kegiatan ini adalah :
1. Ceramah
disekolah
2. Ceramah
pada peringatan hari-hari khusus, misalnya acara 17 agustus , hari kartini,
hari pendidikan nasional, dan sebagainya.
3. Penyuluhan
kader didesa.
4. Penyuluhan
pada organisasi kemasyarakatan, misalnya ; Pramuka, karang taruna, pengajian,
remaja gereja, dan sebagainya.
Dalam
menghadapi kelompok besar, hal-hal yang harus diperhatikan oleh pendidik sebaya
sebelum penyuluhan, adalah sebagai berikut:
1. Kesiapan
pribadi
a.
Membaca materi yang akan disampaikan
b.
Mencari informasi mengenai peserta penyuluhan
c.
Bahasa dan alat bantu yang akan digunakan perlu
disesuikan dengan keadaan pesrta penyuluhan
d.
Rencanakan scenario alokasi waktu dan melatih
diri untuk kegiatan ceramah
2. Pengetarun
tempat
a.
Meskipun jumlah peserta banyak, jika ruangan
memungkinkan atur kursi atau tempat duduk yang memudahkan interaksi antara
pendidik dan peserta.
b.
Hindari bentuk susunan tempat duduk berderet
kebelakang seperti dikelas atau disekolah. Idealnya kursi tersusun membentuk
huruf “U”.
3. Alat
bantu
a.
Pastikan ketersediaan fasilitas alat bantu,
misalnya : OHP, in-focus, pengeras
suara (microfone), listrik dan sebagainya. Perhatikan apakah alat-alat tersebut
dapat berfungsi dengan baik.
b.
Pastikan bahwa alat bantu (termasuk gambar) yang
digunakan dapat dilihat oleh peserta dengan mudah.
c.
Jika menggunakan lembar transparan, perhatikan
jumlah baris kalimat dalam setiap tampilan tidak lebih dari 7 baris ke bawah.
d.
Jika menggunakan tulisan tangan, gunakan huruf
besar yang jelas agar mudah terbaca
4. Tiba
ditempat lebih awal dari waktu penyuluhan (+ 15-30 menit) untuk memeriksa
fasilitas alat bantu.
Pada saat
penyuluhan, seorang pendidik sebaya harus memperhatikan sebagai berikut:
a.
Perkenalkan diri sebelum memulai penyuluhan.
b.
Secara singkat, jelaskan tujuan dari topic yang
akan disampaikan.
c.
Sampaikan informasi secara menarik, berbicara
singkat dan mudah dimengerti. Sisipkan humor-humor segar.
d.
Pastikan suara dapat didengar dengan jelas oleh
seluruh peserta. Hinbdari nada suara yang datar. Jangan bicara terlalu cepat.
e.
Kemukakan hal-hal yang penting terlebih dahulu.
f.
Tekankan hal-hal yang perlu diingat.
g.
Hindari istilah tehnis medis atau istilah asing,
misalnya : discharge, Ovum, dll.
h.
Pada awal penyampaian dan setiap pergantian
topic, jangan lupa gali pengetahuan peserta dengan cara memberikan 1 – 2
pertanyaan terkait. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari tarjadi komunikasi 1
arah.
i.
Contoh;
j.
Topic penyuluhan ; infeksi menular seksual ( IMS
).
k.
Pertanyaan
·
“Apa yang adna ketahui tentang IMS?”
·
“sebutkan jenis-jenis IMS?”
·
“Bagaimana cara menghindari penularan IMS?”
l.
Usahakan tidak menetap pada 1 posisi atau
tempat, berdiri dibelakang mimbar atau duduk dibelakang meja.
m.
Jangan memandang pada 1 arah atau beberapa
peserta saja bagi perhatian secara merata.
n.
Perhatikan bahasa tubuh peserta. Jika peserta
terlihat tidak mengerti atau tidak tertarik (terlihat mengantuk atau berbicara
dengan peserta lain), pancing dengan pertanyaan yang dapat mengungkapkan
pengetahuan, pemahaman dan perasaan peserta.
o.
Berikan kesempatan peserta untuk bertanya sekali-kali,
lempar pertanyaan peserta untuk dijawab oleh peserta lain. Beri pujian kepada
peserta yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
p.
Alokasi waktu untuk setiap penyuluhan/ ceramah
,tidak lebih dari 2 jam dengan pembagian waktu penyampaian materi dan diskusi
50% : 50%.
q.
Kira-kira 10 menit terakhir , buat rangkuman dan
seluruh pembicaraan dan hasil diskusi.
r.
Akan lebih baik jika pendidik sebaya menyiapkan
ringkasan informasi yang dipersentasikan untuk dibagikan pada peserta diakhir ceramah.
s.
Akhiri kegiatan dengan mengucapkan salam
perpisahan dan terimah kasih.
CONTOH 1
Dalam
penyampaian materi dengan topic alat reproduksi manusia dan fungsinya
(120menit)
1.
Katakan pada peserta bahwa sekarang kita akan
membahas alat-alat reproduksi manusia.
2.
Bagikan gambar peta buta alat reproduksi
perempuan dan laki-laki, meminta peserta untuk menuliskan nama-nama dari alat reproduksi
yang telah ditentukan. Mimnta beberapa peserta untuk membukakan jawaban mereka.
3.
Tayangkan lembar transparan bergambar alat-alat
reproduksi perempuan dan laki-laki yang telah dilengkapi dengan nama
masing-masing bagian alat reproduksi tersebut. Bahas bersama peserta nama lain
yang biasa digunakan didaerah
masing-masing.
4.
Terangkan fungsi masing-masing alat, misalnya
“Indung telur adalah tempat asal telur di produksi. “beri kesempatan peserta untuk mengemukakan pengetahuan
mereka dan mengajukan pertanyaan.
5.
Rangkum berbagai hal penting mengenai alat
reproduksi dan fungsinya.
CONTOH 2
Dalam
penyampaian materi dengan topic remaja dan perkembangannya (60 menit).
1.
Ajak peserta untuk mengingat kembali masa ketika
mereka memasuki masa akil balik. Tanyakan kepada mereka tanda-tanda dan
perubahan apa yang mereka rasakan, baik
fisik maupun perasaan mereka. Bahas bersama
mengenai perkembangan emosi dan sensual yang terjadi pada masa tersebut.
Bahas pula mengenai isu-isu yang terkait misalnya mimpi basa serta masturbasi
pada remaja laki-laki, serta menstruasi pada remaja perempuan. Tanyakan
pengalaman danpenghayatan peserta mengenai ketika mengalami perubahan dan
berbagai tanda tadi. Tekankan pada peserta bahwa hal semua tersebut wajar
terjadi pada seorang remaja.
2.
Berikan kesempatan pada peserta untuk bertanya
dan mendiskusikan pengalaman-pengalamannya.
CONTOH 3
Dalam
penyampaian materi dengan hubungan seksual, kehamilan dan pencegahannya serta
aborsi (180 menit)
1.
Katakan pada peserta bahwa topic bahasan
selanjutnya adalah hubungan seksual,kehamilan dan pencegahan, dan aborsi
2.
Melakukan curah pendapat tentang apa yang
dimaksud hubungan seksual. Lengkapi jawaban dengan penjelasan bahwa hubungan
seksual dalam bahasan ini merujuk kepaada ekspresi atau tindakan seksual yang
berpeluang besar untuk terjadinya kehamilan.Misalnya dengan mendekatkan,
menggesekkan, memasukkan sebagian besar atau seluruh penis kedalam vagina
memungkinkan masuknya sperma kedalam vagina.
3.
Agar peserta lain untuk membahas kehamilan. Bagi
peserta menjadi beberapa kelompok @4 – 5
orang. Minta kelompok untuk membahas proses terjadinya suatu kehamilan.
Beri peserta waktu 15 menit untuk mendiskusikan dan menyiapkan hasil diskusi
kelompoknya untuk dipersentasikan.
4.
Lengkapi persentasi kelompok dengan menayangkan
lembar balik transparan tentang proses kehamilan.
CONTOH 4
Dalam
penyampaian materi dengan topic penyakit menular seksual atau (PMS) (180 menit)
1.
Katakana kepada peserta bahwa kita akan beralih
ketopik PMS. Bagi peserta dalm kelompok kecil @4 orang. Minta setiap keelompok
untuk membahas macam-macam PMS yang mereka ketahui dan cara pengobatan yang
biasa dilakukan didaerah masing-masing setelah 10 menit, minta setiap orang
wakil setiap kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusi mereka
2.
Lengkapi jawaban hasil diskusi kelompok dengan menjelaskan dan menayangkan lembar
transparan berisi mengenai macam-macam PMS, masa inkubasi, efeknya, cara
pengobatan dan perkiraan besar biaya pengobatan. Gunakan pula rujukan dari buku
pedoman kesehatan reproduksi. Berikan kesempatan pada peserta untuk bertanya
dan mengemukakan pendapatnya.
CONTOH 5
Dalam
penyampaian materi dengan topic kekerasan terhadap perempuan (60 menit)
1.
Katakan pada peserta bahwa topic bahasan
selanjutnya adalah kekerasan terhadap perempuan.
2.
Lontarkan pertanyaan “mengapa kekerasan terhadap
perempuan bukan pada laki-laki yang dijadikan topic bahasan?” Lengkapi jawaban
peserta dengan menjelaskan bahwa korban kekerasan adalah kelompok yang dianggap
paling lemah dalam masyarakat, dalam hal ini adalah perempuan dan anak-anak.
3.
Lakukan curah pendapat mengenai beberapa macam
kekerasan yang biasa terjadi pada perempuan. Minta beberapa peserta untuk
menyebutkan beberapa contoh kekerasan
yang biasa terjadi di daerah masing-masing. Diskusikan bersama.
http://ceria.bkkbn.go.id
Comments
Post a Comment